Kamis, 06 Mei 2010
Kumbakarna Lena
Berikut sekelumit gambaran tentang Kumbakarna yang dirangkai dalam bait-bait SERAT TRIPAMA Karya KGPAA Mangkunegara IV (Surakarta Hadiningrat); Sumber: http://www.dutabintaro.com
Bait 03
Wonten malih tuladan prayogi, satriya gung nagri ing Ngalengka, Sang Kumbakarna arane, tur iku warna diyu,suprandene nggayuh utami, duk wiwit prang Ngalengka, dennya darbe atur, Mring raka amrih raharja. Dasamuka tan kengguh ing aturyekti, mengsah wanara.
Ada lagi teladan yang patut dicontoh, seorang ksatria agung dari negeri Alengka, bernama Kumbakarna, walaupun ia berwujud raksasa, namun berbudi utama (luhur), sejak perang Alengka, ia selalu mengingatkan kepada kakaknya demi keselamatan negara, namun Rahwana tidak mau berubah pendiriannya untuk melawan prajurit kera.
Bait 04
Kumbakarna kinon mansah jurit, mring kang raka sira tan lenggana, nglungguhi kasatriyane, ing tekad datana sujud, amung cipta labuh nagari, lan noleh yayah rena nyang leluhuripun, wus mukti haning Ngalengka mangke, arsa rinusak ing bala kapti punagi mati ngrana”.
Kumbakarna setelah, mendengar perintah dari kakaknya, untuk melawan musuh yang menyerang negaranya, berangkat tanpa mendak karena memegang teguh sifat keksatriaannya, walaupun di dalam hatinya sesungguhnya tidak setuju akan perbuatan kakaknya yang salah, tetapi dia tetap berangkat ke medan perang dengan maksud untuk membela negara, keluhuran keluarga, leluhurnya dan bangsanya. Maka ia bersemboyan lebih baik mati dalam medan peperangan dari pada hidup mewah di Alengka tetapi (di rusak) prajurit kera.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar